Jumat, 25 Februari 2011

PENDAHULUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Setiap negara memiliki asal-usul serta idiologi yang berbeda. Akibat adanya idiologi yang dianut tersebut, maka terbentuklah suatu kepribadian. Dengan adanya kepribadian bangsa Indonesia, maka diharapkan manusia Indonesia yang unggul (cerdas) secara intelektual, anggun secara moral, kompeten menguasai IPTEK, serta memiliki komitmen tinggi untuk berbagai peran sosial. Berdasarkan harapan-harapan tersebut, terbentuklah stratifikasi sosial (lapisan masyarakat) dalam kehidupan masyarakat, baik berdasarkan kemampuan intelektual, kemampuan ekonomi, kemampuan dalam bidang keagamaan, maupun kemampuan lainnya. Selain itu, kemampuan tersebut menunjukkan apakah suatu kelompok termasuk “rural community” atau “urban community”.
Setiap manusia tidaklah sama. Mereka mempunyai ciri khas masing-masing. Begitu pula halnya dengan kelompok peradaban manusia. Ciri khas atau kepribadian manusia barat berbeda dengan kepribadian manusia timur, baik dalam hal pengetahuan, sikap terhadap alam, cita-cita hidup, status personal, maupun perbedaan lainnya. Namun di balik semua perbedaan tersebut, terdapat pula persamaan diantara keduanya.
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan sains dan teknologi yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan beserta isinya. Perkembangan IPTEK yang cepat perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan. Berbicara tentang teknologi tidak lepas dari yang namanya globalisasi. Hal ini dikarenakan globalisasi sebagai dampak dari adanya perkembangan teknologi. Lahirnya globalisasi tersebut dapat menyebabkan perubahan tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang. Perubahan terbesar yang dialami oleh bangsa Indonesia sebagai dampak globalisasi tersebut adalah dalam bidang pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat.

KONDISI PENDIDIKAN INDONESIA KINI
Melihat realita yang terjadi di negri ini, suasana pendidikan kita memang sangat memilukan. Hal ini terjadi akibat dari dampak negatif globalisasi yang melahirkan sekulerisasi pendidikan, politisasi pendidikan, serta over spesialisasi. Adapun kondisi pendidikan Indonesia masa kini:
  1.      Arah pendidikan kurang jelas.
  2.       Pendidikan sebagai barang mahal.
  3.       Pendidikan tidak merata.
  4.       Penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi.
  5.       Kurang penghargaan kepada guru atau dosen.
  6.       Kualitas dan kuantitas guru atau dosen kurang.
  7.       Pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius.
  8.       Mencetak tukang.


Kondisi Pendidikan Indonesia

KONDISI MASYARAKAT INDONESIA KINI
  1.      Globalisasi
  2.       Modernisasi
  3.       Sekularisasi
  4.       Sikap masyarakat :
a.       Egois
b.      Individualis
c.       Materialistis
d.      Sekuler
e.       Hedonis
f.       Krisis akhlak
g.      Agama sebagai simbol

Proteksi Masyarakat Terhadap GLOBAL IMFACT:
  1.    Lans.rohani
  2.    Lans.filsafat
  3.   Lans.histori

KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Adapun yang menjadi filter agar tidak terjadi hal-hal yang disebutkan di atas adalah dengan memperkuat landasan rohani, landasan filsafat, dan landasan histori, sehingga tercapai manusia yang homo humanus (manusiawi, berbudaya, halus). Dengan adanya filter tersebut maka diharapkan karakteristik masyarakat madani, sesuai dengan visi Indonesia 2020. Yaitu terbentuknya masyarakat yang:
  1.   Religius
  2.    Demokrasi
  3.   Kepastian hukum
  4.    Egalitarian
  5.   Penghargaan terhadap “human dignity”
  6.   Kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan