MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Pengertian Manusia dan Lingkungan
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan.
Sedangkan lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas.
Relasi manusia dan lingkungan adalah hubungan timbal balik dan simbiotik mutualisme. Hal ini dikarenakan manusia hidup di lingkungan alam dan lingkungan alam pun membutuhkan manusia utuk melestarikannya.
Manusia diciptakan Allah memang sebagai khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30, yang artinya:
“...dan ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat, sesungguhnya aku akan menciptakan khalifah di dunia.”
Malaikat ketika itu tidak sepakat. Kemudian mereka bertanya:”apakah makhluk itu tidak akan melakukan kerusakan di bumi dan menumpahkan darah, padahal kami para malaikat selalu melakukan pujian”. Akan tetapi Allah menyatakan bahwa Dia lebih mengetahui apa yang tidak malaikat ketahui.
Di dalam konsep Islam, maka terdapat 2 fungsi manusia dalam kehidupannya. Pertama, adalah sebagai abdun atau hamba Allah. Kedua, adalah sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi.
ISBD (ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR)
Blog ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah ISBD yang diampu ole Drs. Ana Maulana M.Pd
Sabtu, 11 Juni 2011
Rabu, 08 Juni 2011
Penyalahgunaan IPTEK
DAMPAK NEGATIF PENYALAHGUNAAN IPTEK
Kemajuan IPTEK di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas. Akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan IPTEK itu untuk kepentingan hasrat sesaat.
Beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang:
1. Informatika
Kemajuan teknologi komputer dan informasi faktanya membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek- praktek pencurian melalui jaringan komputer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara juga sering terjadi.
Selain itu, kemajuan informatika ini bisa merusak moral anak bangsa dengan maraknya pornografi (foto atau vidio) yang secara mudah dapat diunduh dari internet. Pencemaran nama baik juga kerap terjadi, baik melalui jejaring sosial (seperti facebook, twitter, dsb) atau melalui rekayasa komputer.
2. Persenjataan
Senjata yang canggih dan modern (seperti uranium dan nuklir) dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah ketimbang senjata konvensional. Hal ini juga bisa membuat suatu negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai negara lain. Selain itu, senjata canggih juga bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu bisa menyulut terjadinya perang.
3. Biologi
Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan biologi molekuler melahirkan adanya rekayasa genetika, seperti kloning dan bayi tabung. Di satu sisi, penemuan tersebut tentu memberikan manfaat bagi manusia. Namun di sisi lain, perkembangan tersebut menyebabkan jatuhnya martabat manusia ke tingkat yang paling rendah.
4. Lingkungan Hidup
Akibat maraknya industri, polusi yang tidak terkendali, eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab, serta pembangunan reaktor nuklir di tempat yang tidak tepat, kerusakan lingkungan yang terjadi kini sudah melewati batas kewajaran. Jika dibiarkan terus menerus, maka hal tersebut tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia tetapi juga membantu mempercepat kehancuran dunia.
Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap Pola Kemasyarakatan Alienasi
Alienasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu tentang misteri keabadian, termasuk keberadaan Tuhan serta dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.
Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkenbangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.
Kemajuan IPTEK di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas. Akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan IPTEK itu untuk kepentingan hasrat sesaat.
Beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang:
1. Informatika
Kemajuan teknologi komputer dan informasi faktanya membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek- praktek pencurian melalui jaringan komputer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara juga sering terjadi.
Selain itu, kemajuan informatika ini bisa merusak moral anak bangsa dengan maraknya pornografi (foto atau vidio) yang secara mudah dapat diunduh dari internet. Pencemaran nama baik juga kerap terjadi, baik melalui jejaring sosial (seperti facebook, twitter, dsb) atau melalui rekayasa komputer.
2. Persenjataan
Senjata yang canggih dan modern (seperti uranium dan nuklir) dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah ketimbang senjata konvensional. Hal ini juga bisa membuat suatu negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai negara lain. Selain itu, senjata canggih juga bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu bisa menyulut terjadinya perang.
3. Biologi
Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan biologi molekuler melahirkan adanya rekayasa genetika, seperti kloning dan bayi tabung. Di satu sisi, penemuan tersebut tentu memberikan manfaat bagi manusia. Namun di sisi lain, perkembangan tersebut menyebabkan jatuhnya martabat manusia ke tingkat yang paling rendah.
4. Lingkungan Hidup
Akibat maraknya industri, polusi yang tidak terkendali, eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab, serta pembangunan reaktor nuklir di tempat yang tidak tepat, kerusakan lingkungan yang terjadi kini sudah melewati batas kewajaran. Jika dibiarkan terus menerus, maka hal tersebut tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia tetapi juga membantu mempercepat kehancuran dunia.
Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap Pola Kemasyarakatan Alienasi
Alienasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu tentang misteri keabadian, termasuk keberadaan Tuhan serta dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.
Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkenbangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.
Materi 6 Manusia Sains dan Tekhnologi
SAINS DAN TEKNOLOGI
Sains dan teknologi dapat berkembang melalui penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa.
Kegunaan IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan keterbelakangan.
Pengertian Sains Dan Teknologi
Sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai realita.
Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.
Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Perkembangan Teknologi
Perkembangan IPTEK dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
Iptek dan Nilai
Perkembangan iptek bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan pembangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi, manusia bisa menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan.
Makna dan Nilai IPTEK
Makna IPTEK
Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia
Nilai IPTEK
IPTEK dikembangkan sesuai kebutuhan. Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.
Tingkatan Teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi menjadi:
1. Teknologi Tinggi (Hi-Tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dsb.
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2. Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan.
Ciri teknologi madya adalah :
Tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru.
Penerapannya bersifat setengah paadat modal dan padat karya.
Unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3. Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Dampak Penyalahgunaan Iptek Bagi Kehidupan
a. Nuklir
b. Efek rumah kaca
c. Polusi
d. Klonasi/kloning
Sains dan teknologi dapat berkembang melalui penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa.
Kegunaan IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan keterbelakangan.
Pengertian Sains Dan Teknologi
Sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai realita.
Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.
Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Perkembangan Teknologi
Perkembangan IPTEK dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
Iptek dan Nilai
Perkembangan iptek bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan pembangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi, manusia bisa menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan.
Makna dan Nilai IPTEK
Makna IPTEK
Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia
Nilai IPTEK
IPTEK dikembangkan sesuai kebutuhan. Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.
Tingkatan Teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi menjadi:
1. Teknologi Tinggi (Hi-Tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dsb.
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2. Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan.
Ciri teknologi madya adalah :
Tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru.
Penerapannya bersifat setengah paadat modal dan padat karya.
Unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3. Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Dampak Penyalahgunaan Iptek Bagi Kehidupan
a. Nuklir
b. Efek rumah kaca
c. Polusi
d. Klonasi/kloning
Materi 5 Worldview
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasivikasikan berdasarkan asalnya, terdiri dari 3 macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
c. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Sumber Pandangan Hidup
1. Agama (Islam memiliki nilai kebenaran mutlak)
2. Nilai-nilai budaya suatu bangsa
3. Pancasila
4. Hasil renungan seseorang hingga menjadi ajaran etika untuk hidup
Pandangan Hidup Muslim
Pedoman hidup: Al-Qur’an dan Sunnah
Dasar hidup: Islam
Tuntutan hidup:
Arah vertikal: mencari keridoan Allah
Arah horizontal: kebahagiaan dunia dan akhirat (Q.S. Al-Baqarah:207), menjadi rahmat bagi segenap alam.
Ideologi
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu orgnisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi polotik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu suatu negara maka disebut ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur:
I. Cita-cita
II. Kebajikan
III. Usaha
IV. Keyakinan/kepercayaan
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasivikasikan berdasarkan asalnya, terdiri dari 3 macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
c. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Sumber Pandangan Hidup
1. Agama (Islam memiliki nilai kebenaran mutlak)
2. Nilai-nilai budaya suatu bangsa
3. Pancasila
4. Hasil renungan seseorang hingga menjadi ajaran etika untuk hidup
Pandangan Hidup Muslim
Pedoman hidup: Al-Qur’an dan Sunnah
Dasar hidup: Islam
Tuntutan hidup:
Arah vertikal: mencari keridoan Allah
Arah horizontal: kebahagiaan dunia dan akhirat (Q.S. Al-Baqarah:207), menjadi rahmat bagi segenap alam.
Ideologi
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu orgnisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi polotik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu suatu negara maka disebut ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur:
I. Cita-cita
II. Kebajikan
III. Usaha
IV. Keyakinan/kepercayaan
Manusia dan Peradaban
MANUSIA SABAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB
Manusia dikatakan makhluk yang beradab karena manusia dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Dalam perkembangannya manusia bisa saja jatuh dalam perilaku kebiadaban. Hal ini dikarenakan mereka tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Mereka telah melanggar kemanusiaannya.
Catatan unik
• Masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society).(nurcholis Majid)
• Masyarakat beradab atau berkeadaban
• Masyarakat madani (masyarakat yang teratur dan beradab)
• Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur
Wujud Peradaban Moral
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan
2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk
3. Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun
4. Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Gelombang Perubahan Peradaban Umat Manusia
Mengalami 3 gelombang, yaitu:
1. Peradaban teknologi pertanian (800 SM -1500 M)
Sebagai gelombang I (the first wave): revolusi hijau. Manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Mereka cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2. Peradaban teknologi industri (1500 M - 1970 M)
Sebagai gelombang II: revolusi industri. Ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. Diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712. Mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera. Lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
3. Peradaban informasi (1970 M - sekarang)
Sebagai gelombang III: revolusi informasi. Ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan “the global village”.
Globalisasi Memunculkan Perubahan-perubahan:
1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori
8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja
9. Perubahan dari utara ke selatan
10. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan
10 Macam Perubahan Di Era Globalisasi (Patricia Aburdace:1990)
1. Abad biologi
2. Bangunnya sosialisme pasar bebas
3. Cara hidup global dan nasionalme budaya
4. Dasawarsa kepemimpinan wanita
5. Kebangkitan agama dan milenium baru
6. Kebangkitan dalam kesenian
7. Kemenangan individu
8. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an
9. Berkembangnya wilayah Pasifik
10. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan
Manusia dikatakan makhluk yang beradab karena manusia dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Dalam perkembangannya manusia bisa saja jatuh dalam perilaku kebiadaban. Hal ini dikarenakan mereka tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Mereka telah melanggar kemanusiaannya.
Catatan unik
• Masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society).(nurcholis Majid)
• Masyarakat beradab atau berkeadaban
• Masyarakat madani (masyarakat yang teratur dan beradab)
• Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur
Wujud Peradaban Moral
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan
2. Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk
3. Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun
4. Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Gelombang Perubahan Peradaban Umat Manusia
Mengalami 3 gelombang, yaitu:
1. Peradaban teknologi pertanian (800 SM -1500 M)
Sebagai gelombang I (the first wave): revolusi hijau. Manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Mereka cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2. Peradaban teknologi industri (1500 M - 1970 M)
Sebagai gelombang II: revolusi industri. Ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. Diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712. Mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera. Lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
3. Peradaban informasi (1970 M - sekarang)
Sebagai gelombang III: revolusi informasi. Ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan “the global village”.
Globalisasi Memunculkan Perubahan-perubahan:
1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori
8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja
9. Perubahan dari utara ke selatan
10. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan
10 Macam Perubahan Di Era Globalisasi (Patricia Aburdace:1990)
1. Abad biologi
2. Bangunnya sosialisme pasar bebas
3. Cara hidup global dan nasionalme budaya
4. Dasawarsa kepemimpinan wanita
5. Kebangkitan agama dan milenium baru
6. Kebangkitan dalam kesenian
7. Kemenangan individu
8. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an
9. Berkembangnya wilayah Pasifik
10. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan
Materi 4 Civilization
MANUSIA DAN PERADABAN
Arti Peradaban
Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi,dan spiritual.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut civilization.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya, yang berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga menunjukkan kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Peradaban Memiliki Kaitan Erat Dengan Kebudayaan
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
Kemampuan cipta (aqal): manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.
Kemampuan karsa manusia: menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban
Setiap masyarakat atau bangsa dimana pun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semua memiliki peradaban.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebuayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh:
Kemajuan teknnologi
Ilmu pengetahuan
Tingkat pendidikan
Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk, dll.
Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan; salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured). Orang yang cultured adalah juga yang lettered, artinya melek huruf. Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.
Arti Peradaban
Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi,dan spiritual.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut civilization.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya, yang berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga menunjukkan kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Peradaban Memiliki Kaitan Erat Dengan Kebudayaan
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
Kemampuan cipta (aqal): manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.
Kemampuan karsa manusia: menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban
Setiap masyarakat atau bangsa dimana pun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semua memiliki peradaban.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebuayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh:
Kemajuan teknnologi
Ilmu pengetahuan
Tingkat pendidikan
Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk, dll.
Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan; salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured). Orang yang cultured adalah juga yang lettered, artinya melek huruf. Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Ada penderitaan lahir, batin, maupun lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko hidup”. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan pada umat-Nya, tetapi juga memberikan penderitaan ataau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya.
Bagi manusia yang tebal imannya, musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasa dirinya lebih kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, dan pada akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Penderitaan Pada Manusia
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh bermacam-macam pengaruh dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif maupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dsb. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat menimbulkan sikap anti, seperti anti pacaran, anti setia, anti sosial, anti pemerintah, dsb.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Ada penderitaan lahir, batin, maupun lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko hidup”. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan pada umat-Nya, tetapi juga memberikan penderitaan ataau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya.
Bagi manusia yang tebal imannya, musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasa dirinya lebih kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, dan pada akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Penderitaan Pada Manusia
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh bermacam-macam pengaruh dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif maupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dsb. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat menimbulkan sikap anti, seperti anti pacaran, anti setia, anti sosial, anti pemerintah, dsb.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Langganan:
Postingan (Atom)